Lupakan yang semalam
Maaf karena aku mabuk
Rupanya aku menyesap terlalu banyak minuman
Ku pikir kau benar, aku salah
Bukan, bukan, bukan
Aku tak berpikir seperti itu
Kau memang akan selalu benar dengan pembenaranmu
Dan aku yang salah karena ditimpa segala kesalahanmu
Sesak rasanya
Menangis?
Untuk apa lagi?
kau siapa?
Air mata semalam adalah untuk kekasihku
Bukan orang kejam sepertimu
Jika ucapanmu mampu menunjukkan bekas
Maka ini masih membiru memar
Atau lebih parah dari itu
Ini berdarah, namun dibalut kasa
Siapa? Jangan pikir kau yang membalutnya
Ada sosok lain yang ku temui semalam
Kekasihku, ia membalutnya
Pedih, namun ku lawan
Kini ku ambil batangan tembakau
Menyalakannya, merasakan asap yang muncul
Namun sekejap menyebar dan hilang
Sama seperti aku dimatamu kan?
Kau panggil datang, lalu kau tampar dan kau
tinggalkan
(By: Olav)
0 komentar:
Posting Komentar