Mendaki meski menapak
Bertekat walau mencampak
Ku berjalan namun seperti terbang
Melihat ke kiri jurang yang
tampak.
Kini ku coba melirik kebelakang
Benar. Disana tak ada jurang
Namun mata nyalang banyak
memandang
Memandang hina atas masa lalu
yang malang
Ku berhenti sejenak dibawah pohon
besar
Pohon yang tak beranting, apalagi
berdaun
Seperti tak ada cerita dalam
hidupnya atau ia yg melupakan itu?
Jika aku adalah sebatang pohon
Mungkin dahan ku kini penuh
dedaunan hijau
Akarku mencengkam kuat tanah
merah
Dan batangku menjulang hingga
gapai langit.
Tak akan mati dimakan usia, sebab
usia masih muda
Namun, dapat mati bila tuhan
berkehendak.
Kembali aku meniti jalan panjang
Mencoba ke puncak meski beberapa
kali merangkak
Peluh yang menetes bukan lelahku
Setiap peluh di keningku adalah
semangatku
Meskipun dalam semangat terdapat
orang orang yang melemahkan
Namun, ku tak ingin
menyingkirkannya.
Sebab ku tau, setiap orang
berjalan dengan narasinya masing masing
Meskipun hina
“kan semua orang bisa memulai
dari awal”
(By : Dima'n Olav)
0 komentar:
Posting Komentar