Sabtu, 16 Juli 2016

Jendela Kamar Tidurmu


Tadi malam kau menyaksikan bahwa langit gelap,
Sama dengan jalanan Surabaya ke Malang, sunyi dan senyap,
Yang jauh melintang bebas, seperti dirimu yang tidak terbatas.

Matamu menyaksikan sesuatu yang sulit terucap, namun tegar.
Tanganmu kedinginan dan butuh teman, sama seperti tubuhmu yang butuh pakain.

Jauh sebelum sampai tujuan, kau berhenti di persimpangan.
Karena khayalmu yang pergi tanpa kepastian.
Yang bicara cinta namun hanya harapan.

Pagi ini kau nyanyikan lagu-lagumu, ditemani gitar mudah yang sebaya denganmu.
Tidak ada aku di sana, karna aku di balik jendela tidurmu,
Yang saat senja hilang, dan kembali hadir di gelapnya malammu.

Besok aku di depan pintu kamarmu.
(By: Dima)

0 komentar:

Posting Komentar