Kelam,
Abu-abu, daun mengadu
Tercekik nafas hingga tercekat
Hampir mati dalam kunang kunang
Elegi sempurna hitamnya,
Perpaduan hidup mati,
Bahkan sampai harus diraba keberadaanya
Karena mustahil terbaca oleh indra
Dirasa?
Jangan, kadang ia memabukkan
Pekatnya membuatmu ketagihan
Kadang ia menjadi yang paling tenang
Namun, menyambar ketika terancam
Ia hanya sendiri
Bergantung di ujung ranting tua
Mananti angin yang sedia membelainya
Namun tak jarang berniat mengacaukan
Atau juga coba menjatuhkannya ke tanah,
Dan mati untuk kedua kali.
(By: Olav'n Dima)
0 komentar:
Posting Komentar